BANGKOK, KOMPAS.com - Ahli serangga menemukan jenis baru lalat yang dinobatkan sebagai lalat terkecil di dunia. Studi mengungkapkan, lalat terkecil di dunia ini ternyata mampu memenggal kepala serangga kecil lainnya, semut.
Lalat tersebut ditemukan oleh tim peneliti yang tergabung dalam Thailand Inventory Group for Entomological Research di Taman Nasional. Penemuannya dipublikasikan di jurnal Annals of the Entomological Society of America edisi Juli 2012.
Spesies lalat yang ditemukan dinamai Euryplatea nanaknihali, berdasarkan nama seorang anak berusia 13 tahun, Nanak Nihal Weiss, yang tertarik dengan serangga dan kerap kali berkunjung ke Natural History Museum of Los Angeles County dengan ayahnya. Lalat ini merupakan anggota genus Euryplatea pertama yang ditemukan di Asia. Lalat ini merupakan anggota marga (famili) Phoriadae, marga yang dikenal beranggotakan lalat-lalat pemenggal semut.
Brian V Brown, kurator serangga di Natural History Museum of Los Angeles County, seperti dikutip The New York Times, Selasa (3/7/2012), mengatakan, "Lalat ini begitu kecil sehingga sulit terlihat dengan mata telanjang dan memiliki sayap, mata, dan sistem organ yang lengkap."
Ukuran Euryplatea nanaknihali hanya 0,4 mm. Dengan ukuran tersebut, lalat ini 15 kali lebih kecil dari lalat rumah, 5 kali lebih kecil dari lalat buah, dan bahkan lalat ini lebih kecil dari butiran garam!
Lalat tersebut memiliki sayap berwarna abu-abu. Seperti serangga lainnya, betina dari jenis ini juga memiliki organ bernama ovipositor yang menonjol keluar memudahkannya untuk meletakkan telur.
Euryplatea nanaknihali termasuk jenis serangga parasitoid. Meski berukuran kecil, lalat ini bisa memenggal kepala semut yang ukurannya lebih besar. Mekanisme memenggalnya lebih rumit dari yang dibayangkan, tak sesederhana menggigit kepala semut hingga terpenggal.
Seperti diberitakan Livescience, Selasa, induk lalat akan meletakkan telur di tubuh semut. Telur lalat menetas menjadi larva, kemudian bermigrasi ke daerah kepala semut untuk memakan otot yang digunakan untuk membuka dan menutup mulut. Larva juga akan memakan otak semut. Akhirnya, larva melarutkan membran yang menyatukan kepala dan tubuh semut hingga kepala terpenggal.
"Di sini kita menunjukkan bahwa semut yang terkecil sekalipun dalam sistem inang parasitoid tidak bisa melarikan diri dari parasitisme," kata Brown.
No comments:
Post a Comment